Logo WhatsApp Ma'had Al Yusro Logo Instagram Ma'had Al Yusro Logo YouTube Ma'had Al Yusro Logo Facebook Ma'had Al Yusro
Temukan Informasi Yang Anda Cari

Tauhid Gaya Hidup

kembali Khutbah Fiqih prestasi Kegiatan Santri Kerjasama Aqidah Materi Kuttab
Tauhid Gaya Hidup
Description of Tauhid Gaya Hidup
119 Views
2025-11-01 04:58:57


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Pertemuan yang ke-6 dari Ruang Belajar dengan Tema "Menyelami Indahnya Tauhid"

Saudara sekalian, semoga Allah ﷻ memberikan pemahaman kepada kita semua. Sebelum jauh melangkah dalam pertemuan ini, tentunya kita harus benar-benar memahami apa makna Tauhid yang wajib kita pelajari dan kita amalkan.

Tauhid secara bahasa adalah mengesakan. 

Secara istilah, Tauhid adalah mengesakan Allah ﷻ dalam beribadah. 

Seseorang tidak dinamakan bertauhid sehingga dia meninggalkan peribadatan kepada selain Allah ﷻ, seperti:

  • Berdoa kepada selain Allah ﷻ
  • Bernadzar untuk selain Allah ﷻ
  • Menyembelih untuk selain Allah ﷻ, dan lain-lain.

Apabila seseorang beribadah kepada Allah ﷻ dan menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allah ﷻ, siapapun dia, baik kepada seorang Nabi, Malaikat, atau selainnya, maka inilah yang dinamakan dengan syirik (menyekutukan Allah ﷻ dalam beribadah). Allah ﷻ berfirman:

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لأَبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِى بَرَآءٌ مِّمَّأ تَعْبُدُونَ إِلاَّ الَّذِي فَطَرَنِي

“Dan ingatlah ketika Ibrāhīm berkata kepada bapaknya dan kaumnya, ‘Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian sembah kecuali Dzat yang telah menciptakanku.’” (QS. Az-Zukhruf: 26-27)

Rasulullāh ﷺ bersabda:

ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﻛَﻔَﺮَ ﺑِﻤَﺎ ﻳُﻌْﺒَﺪُ ﻣِﻦْ ﺩُﻭْﻥِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺣَﺮُﻡَ ﻣَﺎﻟُﻪُ ﻭَﺩَﻣُﻪُ ﻭَﺣِﺴَﺎﺑُﻪُ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﻠﻪِ

“Barang siapa yang mengatakan ‘لا اله الا الله’ dan mengingkari segala sesuatu yang disembah selain Allah ﷻ, maka haram harta dan darahnya (tidak boleh diganggu) dan perhitungannya (hisabnya) atas Allah ﷻ.” (HR. Muslim)

Oleh karena itu, rukun kalimat Tauhid ‘لا اله الا الله’ ada dua:

  1. Nafi (pengingkaran) pada kalimat ‘لا اله’ artinya: tidak ada tuhan yang berhak disembah. Ini adalah kalimat pengingkaran yakni mengingkari tuhan-tuhan selain Allah ﷻ.
  2. Itsbat (penetapan) pada kalimat ‘الا لله’ artinya (kecuali Allah ﷻ). Ini adalah kalimat penetapan yakni menetapkan Allah ﷻ sebagai satu-satunya sesembahan.

Wallahul muwaffiq

Itulah yang bisa kita sampaikan pada pertemuan kali ini semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.

Refrensi :

Hsi Abdullah Roy

Ilmiyah.com

Penulis: Elan susanto

Nabi ﷺ Bersabda : "Barangsiapa yang menunjukkan kebaikan kepada orang lain, maka baginya pahala seperti orang yang melakukannya". [HR. Muslim: 1893]

klik tombol di bawah untuk bagikan informasi ini,
‎جزاكم الله خيرا

kembali Khutbah Fiqih prestasi Kegiatan Santri Kerjasama Aqidah Materi Kuttab